Kamis, 23 Januari 2020

Meminimalisir Bros, peniti, dan jarum pentol

Memulai

Ok semua yang Allah kasih sungguh luar biasa ke hidup aku. Diumurku yang ke 31 Allah kabulkan cita-cita aku. Lewat perjalanan yang penuh hikmah.

Tinggal di kota besar merupakan cita-cita anak kampung. Aku iri saat itu dimana orang memiliki banyak akses untuk memenuhi keinginannya. Well sekian tahun kemudian dikabulkan.

Mungkin aku tidak akan banyak belajar menjadi guru kalau aku tidak ditempat di sekolah swasta. Aku mungkin tidak tahu cara berkomunikasi. Aku mungkin tidak akan mendapatkan banyak pelatihan dan jalan-jalan ke mana-mana.

Perhatian wali murid yang luar biasa, kado-kado mereka. Dari makanan sampai perhiasan. Luar biasa. Aku ucapkan terimakasih yang banyak atas perhatian mereka sama aku. Aku jujur masih banyak kekurangan. Di tahun terakhir Alhamdulillah aku mendapatkan anak-anak yang luar biasa Sholeh dan Sholehah apa karena tahun tersebut ku berikan seluruh hatiku. Maaf tahun tahun sebelumnya bukan tidak sayang tapi fokus kadang suka terbagi-bagi.

Satu hal yang aku khawatir kan ketika hendak pindah ke kota kecil. Aku suka gift-gift dari orang tua siswa. Tapi kadang sebenernya giftnya Ng kepakek .... Tapi aku suka share dengan nenek waktu itu.

Alhamdulillah Allah menunjukan jalan minimalis. Kesederhanaan dalam kosa kata bahasa Indonesia. Simple dalam bahasa Inggris dan mungkin Islam mengenalnya dengan Zuhud.

Dulu aku berdiskusi dengan sahabat aku. Kalau setiap baju kitapun akan dihisab. Bayangkan aku punya baju tapi baju aku itu sebenernya Ng dipakek. Yang dipakek hanya yang itu itu aja dan warna warnanya juga yang itu-itu aja.

Jadi mulai sekarang aku hanya berfokus kepada baju yang warnanya memang aku nyaman, suka, dan percaya diri untuk dipakai.

Balik lagi ke pindah ke kota yang lebih kecil. Alhamdulillah dengan minimalist aku lebih siap. Tidak mengapa tidak ada ortu yang kasih hadiah karena aku juga lagi mengurangi my things. Insya Allah harus lebih all out lagi dalam mengajar.

Ada mall tapi tidak mengalir liur ini lihat barang-barang di mall. Insya Allah lebih ke barang-barang yang dibutuhkan yang dicari. Mempertahankan barang-barang yang esensial buat aku.

Sore ini aku memilih dan memilah aksesoris kerudungku. Lebih sedikit karena hanya itu yang memang dipakai.

Btw aku lagi ngelipetin kaos kaki ehhhh ada 5 kaos kaki yang tidak berhubungan sama sekali. Semuanya bukan pasangannya. Apakah itu tandanya kaos kakiku kebanyakan? Karena kebanyakan bahkan tidak mampu mengorganisir nya.

Ok this is mine


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komen donk :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...