Selamat Hari Raya Iedul Adha.
Apa sih yang ditunggu kalau saat hari raya Iedul Adha. Kalau saya selalu rindu daging kambingnya. Beberapa tahun ini saya selalu menunggu masakan khas yang dimasak nenek saya di setiap Iedul Adha. Seperti biasa kalau di Tangerang , lebaran biasa-biasa aja, tidak terlalu heboh seperti di kampung halaman saya. Bahkan grup keluarga terlihat ramai karena tante saya pada heboh buat kue.
Tahun ini saya absen semua ibadah-ibadah yang dianjurkan, dari puasa sampai berkurban. Saya tidak bisa berkurban dulu karena saya sedang focus sama hal tertentu. Dan saya pikir itu wajib buat saya. Kalau puasa terpaksa lewat yaaa biasalah. Sedih sih ngak bisa kurban kayak saudara-saudara yang lain.
Di Tangerang khususnya di komplek rumah banyak yang berkurban domba. Nah di komplek saya ini setiap rumah pasti dapat, ngak banyak tapi semua kebagian. Saya lihat di komplek rumah sistem pembagiannya sudah tertata rapi. Kenapa sih istimewa daging kurban? terutama kambing dan domba? Kalau menurut saya Insya Allah jelas Halalnya karena otomatis di potong sendiri. Dan bau khas kambing itu ngak nipu baunya hehehe.
Nah ngalor ngidul dari tadi sebenernya masakan khas nenek saya itu ya masakannya malbie. Daging kambing dibuat masakan malbie. Kata nenek sebelum terkenal namanya rendang dulu mereka di kampung masak daging dengan resep malbie. Di mana daging kambing di masak dengan serundeng kelapa.
I realy love it karena Iedul Fitri aja ngak ada menu ini. Always rendang kalau ngak itu opor bosen kan ?
Saya baru pertama kali membaca tentang malbie Disini. Entah bagaimana rasanya. Pasti enak ya mbak :)
BalasHapus